70an
-
– LILIN LILIN KECILOh, manakala
Mentari tua lelah berpijar
Oh, manakala
Bulan nan genit enggan tersenyumBerkerut-kerut, tiada berseri
Tersendat-sendat, merayap
Dalam kegelapan
Hitam kini, hitam nanti
Gelap kini akankah berganti?Dan kau, lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau mengganti?
Sanggupkah kau memberi
Seberkas cahaya? (Sanggupkah ku?)Dan kau, lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau berpijar?
Sanggupkah kau menyengat
Seisi dunia?Oh, manakala
Mentari tua lelah berpijar
Oh, manakala
Bulan nan genit enggan tersenyumBerkerut-kerut, tiada berseri
Tersendat-sendat, merayap
Dalam kegelapan
Hitam kini, hitam nanti
Gelap kini akankah berganti?Dan kau, lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau mengganti?
Sanggupkah kau memberi
Seberkas cahaya? (Sanggupkah ku?)Dan kau, lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau berpijar?
Sanggupkah kau menyengat
Seisi dunia?Dan kau, lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau mengganti?
Sanggupkah kau memberi
Seberkas cahaya? (Sanggupkah ku?)Dan kau lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau berpijar?
Sanggupkah kau menyengat
Seisi dunia?Penulis lagu: James F. Sundah– ADAKAHDalam Semesta Damai Dan Bisu
Dilingkaran Beku Mega Berpadu
Menatap Kelam Di Lapisan Biru
Dalam Desah BayuLama Kutatap Guratan Jari
Hampa Yang Tergaris Di Hidup Ini
Nyata Terpentang Lukisan Diri
Yang Terpencil SunyiTumpuan Hati Nurani
Terlengah Di Ruang Mimpi
Berlari Mencari Suci
Meniti Tepian Hari
Berssama Karma Hidup
Yang Membayangi
Adakah… Sinar Abadi
Lama Kutatap Guratan Jari
Hampa Yang Tergaris Di Hidup Ini
Nyata Terpentang Lukisan Diri
Yang Terpencil SunyiTumpuan Hati Nurani
Terlengah Di Ruang Mimpi
Berlari Mencari Suci
Meniti Tepian Hari
Berssama Karma Hidup
Yang Membayangi
Adakah… Sinar AbadiPenulis lagu: Tommy Marie / Christ Kayhatu -
– AKU INGIN PULANG
Ke mana pun aku pergi
Bayang-bayangmu mengejar
Bersembunyi di mana pun
Selalu engkau temukan
Aku merasa letih
Dan ingin sendiriKutanya pada siapa
Tak ada yang menjawab
Sebab semua peristiwa
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang
Dalam kesunyianAku mencari jawaban di laut
Kuseret langkah menyusuri pantai
Aku merasa mendengar suara
Menutupi jalan
Menghentikan petualanganDu-du-du-du du-du-du …Ke mana pun aku pergi
Selalu kubawa-bawa
Perasaan yang bersalah
Datang menghantuikuMasih mungkinkah pintumu kubuka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan?
Lihatlah, aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwaAku ingin pulang
Aku harus pulang
Aku ingin pulang
Aku harus pulang
Aku harus pulangPenulis lagu: Ebiet G Ade– BERITA KEPADA KAWAN
Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawanBanyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuanTubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputanPerjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedihKawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah iniSesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahariTetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langitBarangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencanaMungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyangKawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah iniSesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahariTetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langitBarangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencanaMungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyangPenulis lagu: Ebiet G. Ade
-
– GURU OEMAR BAKRIETas hitam dari kulit buaya
Selamat pagi
Berkata bapak Umar Bakri
Ini hari aku rasa kopi nikmat sekaliTas hitam dari kulit buaya
Mari kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti
Itu murid bengalmu mungkin sudah menungguLaju sepeda kumbang di jalan berlubang
Selalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang
Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang
Banyak polisi bawa senjata berwajah garangBapak Umar Bakri kaget apa gerangan?
“Berkelahi pak!” jawab murid seperti jagoan
Bapak Oemar Bakrie takut bukan kepalang
Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut
Cepat pulangBusyet
Standing dan terbangOemar Bakrie Oemar Bakre
Pegawai negeri
Oemar Bakrie Oemar Bakrie
Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hatiOemar Bakri Oemar Bakrie
Banyak ciptakan menteri
Oemar BakrieProfesor dokter insinyurpun jadi
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie
Seperti dikebiriYi-hi-hi
Wu -huLaju sepeda kumbang di jalan berlubang
Selalu begitu dari dulu waktu jaman JepangTerkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang
Banyak polisi bawa senjata berwajah garang
Bapak Oemar Bakrie kaget apa gerangan?
“Berkelahi pak!” jawab murid seperti jagoan
Bapak Oemar Bakrie takut bukan kepalangItu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut Bakrie kentut
Cepat pulang
Oemar Bakrie Oemar Bakrie
Pegawai negeri
Oemar Bakrie Oemar Bakrie
Empat puluh tahun mengabdiJadi guru jujur berbakti memang makan hati
Oemar Bakri Umar Bakri
Banyak ciptakan menteri
Oemar Bakrie
Bikin otak orang seperti otak Habibie
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie
Seperti dikebiri
Ih yu-uu
Bakrie Bakrie
Kasihan amat loe jadi orang
Gawat!Penulis lagu: Iwan Fals -
– HATI YANG LUKABerulang kali aku mencoba selalu untuk mengalah
Demi keutuhan kita berdua walau kadang sakit
Lihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu
Sering kau lakukan bila kau marah menutupi salahmuSamakah aku bagai burung di sana yang dijual orang?
Hingga sesukamu kau lakukan itu, kau sakiti akuKalaulah memang kita berpisah, itu bukan suratan
Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahkuDulu segenggam emas kau pinang aku
Dulu bersumpah janji di depan saksi, uwo-uwo
Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta, uwo-uwo
Namun semua tinggal cerita hati yang lukaKalaulah memang kita berpisah, itu bukan suratan
Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahkuDulu segenggam emas kau pinang aku
Dulu bersumpah janji di depan saksi, uwo-uwo
Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta, uwo-uwo
Namun semua tinggal cerita hati yang lukaNamun semua tinggal cerita hati yang lukaPenulis Lagu : Obbie Messakh
-
– KITADi saat kita bersama, di waktu kita tertawa
Menangis, merenung oleh cinta
Kau coba hapuskan rasa
Rasa di mana kau melayang jauh dari jiwaku juga mimpikuBiarlah, biarlah hariku dan harimu
Terbelenggu satu oleh ucapan manismuDan kau bisikkan kata cinta
Kau telah percikkan rasa sayang
Pastikan kita seirama
Walau terikat rasa hinaSekilas kau tampak layu
Jika kau rindukan gelak tawa yang warnai lembar jalan kita
Reguk dan teguklah mimpiku dan mimpimu
Terbelenggu satu oleh ucapan janjimuDan kau bisikkan kata cinta
Kau telah percikkan rasa sayang
Pastikan kita seirama
Walau terikat rasa hinaDan kau bisikkan kata cinta
Kau telah percikkan rasa sayang
Pastikan kita seirama
Walau terikat rasa hinaDan kau bisikkan kata cinta
Kau telah percikkan rasa sayang
Akankah kita seirama?
Saat terikat rasa hinaPenulis lagu: Eross Candra -
– Kangen
Kuterima suratmu, telah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
Di dalam hari-harimu, bersama lagiKau tanyakan padaku, “Kapan aku akan kembali lagi?”
Katamu kau tak kuasa melawan gejolak di dalam dada
Yang membara menahan rasa pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimuSemua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendamKau tuliskan padaku kata cinta yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku saat ini kuingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan kulupa selamanya saat kau ada di sisikuSemua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendamJangan katakan cinta menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang oh…Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendamSemua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendamPenulis lagu : Dhani Ahmad
-
– KENANGAN TERINDAHAku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang t’lah hilang darimu
Yang mampu menyanjungkuSelama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun aku mampu untuk mengenangmuDarimu (darimu), kutemukan hidupku
Bagiku (bagiku), kaulah cinta sejati
Yeah, huu, huu (darimu)
(Bagiku, engkaulah cinta sejati)Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
‘Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupkuNamun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupmu
Yang t’lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindahOo-hoo, oo-hoo
Oo-hooBila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
‘Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupkuNamun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupmu
Yang t’lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindahPenulis lagu: Irfan Aulia -
– CIUMAN PERTAMA
Baru kusadari
Kita beranjak dewasa
Dan Tak pernah kualami
Kasih cinta seperti iniSeperti ini
Kucoba tuk pahami
Cinta apa dihati iniAgar kumencintaimu
Untuk selamanya.
Untuk selamanya oh-ohh
Berikan aku
Ciuman pertamamuAgar kuyakin
Kau memanglah milikku
Kau mungkin bukanlah cinta pertamakuNamun kau pasti.
Namun kau pasti cinta terakhirkuPasti kutahu kau memang yang terbaik untukku
Cintaku bukanlah cinta terlarang untuk kau mengertiKau mengerti
Berikan aku
Ciuman pertamamuAgar kuyakin.
Kau memanglah miliku
Kau mungkin bukanlah cinta pertamakuNamun kau pasti
Namun kau pasti
Berikan aku ciuman pertamamu
Agar kuyakinKau memanglah miliku
Kau mungkin bukanlah
Cinta pertamaku
Namun kau pasti
Namun kau pasti cinta terakhirku oh wo
-
– MANUSIA KUATKau bisa patahkan kakiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpikuKau bisa merebut senyumku
Tapi sungguh tak akan lama
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnyaManusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaKau bisa hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku
‘Kan ku temukan jalan yang lain (nyanyikan teman-teman!)Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kitaBila bukan kehendak-Nya
Tidak satu pun culasmu akan bawa bahagiaManusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kitaManusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kitaManusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kitaKita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di dunia
Kita sinergi tamu di duniaKau bisa patahkan kakiku
Patah tanganku rebut senyumku
Hitamkan putihnya hatiku
Tapi tidak mimpi-mimpikuPenulis lagu: Tulus -
– SEPERTI KISAHSeperti kisah yang pernah ada
Kaulah bidadari hati
Kita bersama buat cerita
Cinta antara kitaKupernah terluka
Kadang tak berdaya
Kau s’lalu ada
Buatku tertawa
Dan lupakan laraTak tahu bagaimana
Aku tanpa dirimu
Tak pernah terbayangkan
Sepi merinduKumohon padamu
Tetaplah kau di sampingku
Hilangkan ragu
Semua yang kan menggangu
Kucinta padamu kasihku oh hoKita bersama buat cerita
Cinta antara kitaKupernah terluka
Kadang tak berdaya
Kau s’lalu ada
Buatku tertawa
Dan lupakan lara hoTak tahu bagaimana
Aku tanpa dirimu
Tak pernah terbayangkan
Sepi merinduKumohon padamu
Tetaplah kau di sampingku
Hilangkan ragu
Semua yang kan menggangu
Kucinta padamu kasihkuBiarkan cita yang jadi saksinya
Kita kan slalu bersama huwo
Merangkai di setiap kisah semua
Dengan dirimu untuk selamanyaTak tahu bagaimana
Aku tanpa dirimu
Tak pernah terbayangkan
Sepi merinduKumohon padamu
Tetaplah kau di sampingku
Hilangkan ragu
Semua yang kan menggangu
Kucinta padamu kasihkuBila rindu pun melanda terhadapku
Terasa hati gelisah
Bila rindu pun melanda terhadapku
Terasa hati gelisahPenulis Lagu : Indra Iryawansyah Amac / Rizky Febian Adriansyah